Langsung ke konten utama

DPMD Mojokerto Sosialisasikan Padat Karya Tunai


Dinas pemberdayaan dan masyarakat desa Kabupaten Mojokerto dan menggelar  rapat koordinasi dan sosialisasi program padat karya tunai. Kegiatan tersebut di laksanakan pada Rabu (21/2) bertempat di gedung Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto dan di ikuti oleh TPPI kabupaten Mojokerto dari unsur PA, PDTI, PDP dan beberapa perwakilan dari PLD se-kabupaten Mojokerto.

Kegiatan itu langsung di buka oleh Kepala DPMD  Mojokerto, Ardi Sepdianto, Msi. Dalam sambutan pembukaannya, Ardi mengawali dengan evaluasi Dana Desa di tahun 2017 kemarin. Banyak hal yang perlu di benahi agar di tahun ini pengelolaan keuangan desa lebih baik lagi.

Menurutnya, Progres penggunaan dana desa merupakan rapot utama pendamping. "Saat ini, baru satu desa yang mengirimkan Apbdes." Ujarnya". Evaluasi juga terkait dengan proses pendampingan didesa. Progress penyaluran dana desa dari RKUN ke RKUD menjadi catatan bagi pemerintah kabupaten. Oleh sebab itu saat ini kami tengah proses memenuhi permintaan data dari pusat untuk sesegera mungkin menyelesaikan laporan penggunaan dana desa ke sistem online Omspan. "Maka kami harap seperti kemarin teman-teman pendamping desa bisa membantu input data lagi, tambahnya,".


Dari hasil diskusi saat menjawab beberapa pertanyaan dari teman-teman TPPI Mojokerto, disadari bahwa saat ini masih banyak hal yang harus di fahami bersama oleh desa, pendamping dan auditor terkait aturan keuangan desa. Karena banyak temuan dari hasil audit inspektorat dari beberapa desa yang telah dilakukan kemarin masih banyak kurang sepemahaman. Maka diperlukan juga singkronisasi oleh stakeholder terkait agar semua mampu menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai mana mestinya.

Pak Ardi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa desa yang melakukan inovasi desa, baik itu desa wisata, sorga desa dan yang lainya. Karena itu merupakan salah satu peran dari pendamping yang telah memberikan nilai plus bagi desa. Namun, yang patut diingat adalah bahwa semua penggunaan tanah kas desa untuk kegiatan apapun hendaknya memperhatikan landasan hukum terkait. Melalui proses musyawarah desa dan kesepakatan bersama agar ke depan nya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya Guminto, ST selaku PA PID kabupaten Mojokerto menyampaikan materi program padat karya tunai. Secara garis besar bahwa saat ini padat karya tunai merupakan implementasi untuk memberikan kesempatan kepada warga khususnya masyarakat miskin untuk terlibat langsung dan merasakan manfaat dana desa. Hal itu dilakukan dengan mendayagunakan segala bentuk sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di desa untuk mendukung proses pembangunan di desa. Agar mampu menciptakan lapangan kerja di desa, menumbuhkan semangat gotong royong, mengurangi jumlah pengangguran dan pemberdayaan masyarakat miskin.

Tidak mudah memang untuk mensosialisasikan padat karya tunai ini kepada desa. Dibutuhkan pemahaman yang baik oleh pendamping agar dapat diterima dengan baik juga oleh desa yang saat ini tengah menyusun APBDes bahkan ada yang sudah selesai. "Maka apabila ketentuan 30% tenaga kerja belum sesuai pada APBDes harus disesuaikan sebagaimana ketentuan. "Tidak mudah memang, tapi hal ini harus dilakukan, ungkap guminto,". Maka hendaknya dicari jalan tengahnya agar tidak menghambat proses penyaluran dan pelaksanaan dari APBDes desa.

Pelaksanaan padat karya tunai mempunyai tujuan memperkuat pembangunan desa dan kawasan pedesaan, menajamkan penggunaan dana desa, meningkatkan peran pendamping, mengembangkan Badan usaha milik desa dan mempercepat program padat karya tunai. Maka kementerian yang terlibat di dalamnya termasuk kementerian dalam negeri, kementerian keuangan, kementerian desa dan kementerian pembangunan nasional. Padat karya tunai juga merupakan instruksi dari presiden Jokowi untuk membangun dan memeperkuat perekonomian di desa dengan menciptakan lapangan kerja semaksimal mungkin agar hasil dari pembangunan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat desa.
(Y/s)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dam legendaris pudaksari

Bendungan/dam pudaksari merupakan dam terbesar di kecamatan bangsal. Aliran sungainya mampu mengairi daerah irigasi (DI) 2 kecamatan yakni kecamatan mojoanyar dan kecamatan bangsal. Tidak heran irigasi persawahan didua kecamatan itu juga bergantung dari debit air dam pudaksari. Selain menjadi kebutuhan pengairan sawah, anak sungai dam pudaksari juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari sebagian besar masyarakat didusun kauman desa bangsal. Karena airnya sangat bersih banyak warga yang memanfaatkanya untuk mandi, cuci bahkan memelihara ikan keramba. Dam pudaksari membelah desa puloniti dan desa bangsal. Tepatnya berada di dusun pudaksari kecamatan puloniti atau arah selatan 1 km dari jalan raya bangsal mojokerto. Saat musim kemarau panjang seperti ini debit air menurun drastis. Hanya bak penampung atas yang masih difungsikan bak kontrol oleh UPT pengairan kecamatan bangsal untuk membagi debit pengairan persawahan. Banyak hal mistis yang menjadi cerita warga baik itu...

Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Desa Tinggarbuntut tahun 2018

Dalam rangka memberikan pembekalan untuk kader Linmas, Pemerintah Desa Tinggarbuntut Kecamatan Bangsal Mengadakan Pelatihan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengahadapi Bencana Alam. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari rabu (17/10) bertempat di pendopo Kantor Desa Tinggarbuntut. Tujuan dari Kegiatan pelatihan ini adalah untuk pembekalan seluruh Linmas desa Tinggarbuntut dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana dan peningkatan kemampuan skill personalnya. Selain sebagai ujung tombak keamanan di desa, ke depan Linmas diharapkan juga harus menjadi kader kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya di desa. Didik Soedarsono, yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pentingnya saat ini memberikan pembekalan kepada masyarakat agar sadar bencana. "Lebih-lebih kepada Linmas Desa, harus menjadi komponen penting sebagai kader desa yang harus tanggap apabila didesa terjadi bencana. "Ungkap Kasi Pelayanan PMI Kabupaten Mojokerto ini...

Sekilas tentang Lembah Mbencirang (Projek Desa Terinovasi BID Mojokerto 2017)

Setelah mendapatkan penghargaan Desa paling inovatif di Bursa Inovasi Desa Mojokerto tahun 2017 untuk kategori Kewirausahaan dan pengembangan ekonomi, penulis sengaja menelusuri sejarah berdirinya Wisata Edukasi Lembah Mbencirang Desa Kebontunggul Kecamatan Gondang ini. LEMBAH MBENCIRANG Keberanian ikhtiar berupaya menyenangkan masyarakat melalui optimalisasi Bumdes Mewujudkan Desa yang mempunyai kekuatan secara ekonomi, budaya dan sosial melalui pendekatan pembangunan dan pemberdayaan Desa merupakan gambaran mengenai Desa Mandiri. Muatan strategis UU Desa menuju Desa mandiri bertumpu pada tigadaya yakni berkembangnya kegiatan ekonomi Desa dan antar Desa, makin kuatnya sistem partisipatif Desa, serta terbangunnya masyarakat di Desa yang kuat secara ekonomi dan sosial-budaya serta punya kepedulian tinggi terhadap pembangunan serta pemberdayaan Desa. (Lendy T. Wibowo). Tigadaya tersebut selaras dengan Konsep yang disampaikan Prof. Ahmad Erani Yustika selaku Plt Sekjen K...